Senin, 15 Juni 2015

Dakwah Pelajaran PAI



LARANGAN BERNAFAS KETIKA MINUM
          Assalamu’alaikum wr.wb.
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIM. ALHAMDULILLAAHIROBBIL 'AALAMIINA. WASHSHOLAATU WASSALAAMU' ALAA ASYROFIL ANBIYAA-I WAL MURSALINA, WA-'ALAA AALIHI WASHOHBIHI AJMA'IINA." AMMA BA'DU.
Yang saya hormati Ibu Siti selaku guru pendidikan agama islam, teman-teman seiman dan seagama yang saya cintai. Untuk mengawali jumpa kita saat ini, terlebih dahulu marilah kita semua panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sampai saat ini kita dapat berkumpul di ruangan ini dalam keadaaan sehat dan masih ditakdirkan oleh Allah swt, menjadi orang iman dan islam. Mudah-mudahan nikmat iman dan Islam ini benar-benar kita memiliki sampai akhir hayat.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad saw, karena beliaulah yang memperjuangkan Islam sampai ke penjuru pelosok dunia, sehingga kita bisa membedakan perkara yang haq dan yang bathil, sehingga menjadi muslim , berkat hidayah Allah swt. Semoga kita termasuk umat beliau Nabi Muhammad saw.
Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya menyampaikan dakwah yang berjudul : Larangan Bernafas Ketika Minum.
Dari Abu Qatadah dan bapaknya, Rasulullah bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas), dan jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang dzakar (kemaluannya) dengan tangan kanannya, jika membersihkannya maka jangan membersihkan dengan tangan kanannya (HR. Bukhari).
Bernafas adalah aktivitas menghirup udara bersih yang penuh dengan oksigen dan mengeluarkan udara kotor dari paru-paru yang penuh dengan gas karbon dan uap air. Gas ini dalam presentase yang besar ketika angin di hembuskan, terdapat sejumlah penyakit seperti pada toksin air kencing. Dari hal ini, kita mengetahui hikmah yang agung dari larangan Rasulullah yaiu agar kita tidak bernafas ketika makan atau minum. Yang dibenarkan adalah minum sebentar lalu diputus dengan bernafas sebentar diluar gelas kemudian minum kembali.
Rasulullah memberikan wejangan tentang awal yang bagus dalam perintahnya tentang memutus minum dengan bernafas sebntar-sebentar. Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa seseorang yang meminum 1 gelas dalam satu kali minuman akan memaksakan dirinya untuk menahan nafasnya hingga ia selesai minum. Yang demikian karena jalur yang dilalui oleh air dan makanan dan jalan yang dilalui oleh udara akan saling bertabrakan, sehingga tidak mungkin sesorang akan bisa makan atau minum sambil bernafas secara bersama-sama. Maka, kita harus memutus salah satu dari keduanya. Dan ketika seseorang menahan nafasnya dalam waktu yang lama, maka udara didalam paru-paru akan terblokir, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru sehinga membesar dan berkuranglah kelenturannya setahap demi setahap. Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat.
Akan tetapi, bila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam sekali tenggak) maka ia akan banyak sekali meminum air seperti unta dimana paru-parunya selalu terbuka. Maka paru-paru akan menyempitkan nafasnya, manakala ia sedikit minum air, maka kedua bibirnya kelu dan kaku dan demikian juga dengan kukunya.
Kemudian kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi membesar (membengkak) kemudian sekujur tubuh akan menggembur. Dan demikianlah keadaanynya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya. Sampai para dokter pun menganggapnya lebih berbahaya daripada kanker tenggorokan.
Dan Nabi SAW tidak  menginginkan seorangpun umatnya sampai menderita penyakit ini. Oleh karena itu, beliau menasihati umatnya agar meminum steguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas) dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih meyehatkan tubuh.
Demikianlah sekilas yang bisa saya sampaikan, dengan harapan agar kita terhindar dari perbuatan yang membawa kemudhlorotan. Dan semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.
BILAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT. WASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar