PERAN
TUMBUHAN
DALAM
KESEIMBANGAN ALAM
1.
Peran
Tumbuhan dalam siklus Air
Peranan tumbuhan dalam siklsus air dapat di contohkan
pada hutan.Hutan memiliki peran sebagai pencegah erosi dan banjir, serta
pengatur tata air. Dalam menjalankan fungsi tersebut, proses interaksi hutan
dan lingkungan sangat berkaitan dengan siklus hidrologi yang terjadi.Siklus hidrologi atau siklus air
adalah sirkulasi air yang tidak
pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali
ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Dalam siklus
hidrologi, terjadi penguapan air dari tanaman, tanah, dan air (laut, danau,
sungai, dan air terbuka lainnya) yang disebut juga evapotranspirasi, kemudian
air menguap ke atmosfer dalam bentuk uap air dan terkondensasi di udara
membentuk awan lalu kemudian terjadi hujan atau dapat disebut juga presipitasi.
Air hujan tersebut dapat langsung jatuh ke permukaan tanah sehingga terjadi
aliran permukaan (run-off) dan dapat pula jatuh melalui tajuk pohon
(throughfall) kemudian mengalir melalui batang (stemflow) dan terserap kedalam
tanah (infiltration) menjadi aliran bawah permukaan (sub-surface runoff) maupun
tersimpan dalam tanah menjadi air tanah (ground water storage).
Daerah iklim
tropika memiliki curah hujan yang tinggi dalam setahun dibandingkan dengan
daerah dengan iklim temperate dan kutub. Hal itu mengakibatkan adanya tegakan
hutan tropika sebagai penutup permukaan tanah menjadi penting. Peranan hutan
tropika dalam mencegah banjir dan longsor serta pengaturan tata air sangat erat
kaitannya dengan karakter hutan tropika yang memiliki tajuk berstratifikasi dan
selalu hijau sepanjang tahun. Stratifikasi tajuk hutan tropika yang
berlapis-lapis menyebabkan air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah
sehingga tidak terjadi erosi permukaan maupun longsor (jika berada di lahan
dengan kemiringan tinggi) dan tidak mengalir diatas permukaan tanah yang akan
mengakibatkan banjir, tetapi mengalir melalui tajuk (through-fall) kemudian
melalui batang (stemflow), lalu sesampainya di permukaan tanah air meresap ke
dalam tanah (infiltration) yang kemudian mengalir dalam bentuk aliran bawah
permukaan tanah dan tersimpan dalam tanah dalam bentuk air tanah.
2.
Peran
tumbuhan dalam menjaga permukaan lahan
Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau
susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi
permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban, struktur,
kesuburan tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar).
Penggunaan mulsa atau serasah adalah teknik
konservasi tanah yang tergolong dalam cara vegetatif. Pada teknik ini permukaan
tanah di antara barisan tanaman atau di sekitar batang pohon ditutup dengan
bahan-bahan berupa sisa tanaman setelah panen, pangkasan tanaman pagar atau
larikan pada budidaya lorong.
Dari aspek pengendalian eropsi, peran langsung bahan
mulsa adalah melindungi permukaan tanah dari pukulan butir-butir hujan,
mempertahankan kelembaban tanah, mencegah tumbuhnya tanaman pengganggu,
sedangkan perannya yang tidak langsung adalah memperbaiki struktur tanah.
Penggunaan mulsa umumnya dilakukan di daerah-daerah yang sering mengalami
kekeringan dan rentan terhadap pertumbuhan gulma. Pilihan bahan-bahan
untuk mulsa tergantung pada bahan-bahan yang tersedia setempat.
Dalam sistem budidaya lorong, biomasa dari
larikan tanaman sering digunakan sebagai mulsa. Di perkebunan seringkali
tanaman penutup tanah digunakan sebagai mulsa hidup, terutama di sekitar
poghon-pohon yang masih muda yang telah tumbuh dengan baik. Salah satu strategi
lainnya adalah meninggalkan sisa-sisa tanaman di lahan setelah panen (misalnya
daun pucuk nenas, daun dan batang jagung, jerami padi, dsb). Hal ini akan
menjamin bahwa ada zat-zat hara yang diserap tanaman kembali ke tanah.
Keuntungan :
- Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir air hujan serta mengurangi aliran permukaan, erosi dan kehilangan tanah.
- Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma) sehingga mengurangi (biaya tenaga kerja untuk penyiangan.
- Mulsa yang berupa sisa-sisa tanaman menjadi sumber bahan organik tanah
- Meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroorganisme tanah), sehingga memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
- Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi penguapan sehingga mempertahankan kelembaban tanah sehingga pemanfaatan kelembaban tanah menjadi lebih efisien.
- Tergolong teknik konservasi tanah yang memerlukan jumlah tenaga kerja / biaya rendah
Kelemahan :
- Bahan-bahan mulsa mungkin menjadi sarang berkembangbiaknya penyakit-penyakit tanaman. Namun hal ini masih perlu diteliti bagi setiap bahan mulsa yang digunakan.
- Tidak dapat digunakan dalam keadaan iklim yang terlampau basah.
- Mulsa sukar ditebarkan secara merata pada lahan-lahan yang sangat miring.
- Bahan-bahan untuk mulsa tidak selalu tersedia.
- Beberapa jenis rumput jika digunakan sebagai mulsa dapat tumbuh dan berakar sehingga dapat menjadi tanaman pengganggu.
3.
Peran
Tumbuhan dalam penyerapan Karbondioksida dan menghasilkan oksigen
Peranan
tumbuhan dalam hal penyerapan karbondioksida dan penghasil oksigen bumi yaitu seperti hutan.Fungsi hutan yang paling
penting adalah produksi oksigen. Tanpa adanya oksigen maka tidak akan ada
kehidupan karena seluruh makhluk hidup di dunia ini, baik hewan, manusia, dan
tumbuhan, membutuhkan oksigen dalam melangsungkan hidupnya. Fungsi hutan
sebagai penghasil oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai
penyerap karbon.
Dalam
menjalankan kedua fungsi tersebut, proses interaksi antara hutan dan lingkungan
yang terjadi sangat berkaitan proses fotosintesis dan siklus karbon. Hutan,
yang merupakan kumpulan dari banyak pohon, menjalankan proses fotosintesis
(yang merupakan salah satu bagian dari siklus karbon) yang menyerap
karbondioksida di atmosfer dan kemudian disimpan dalam bentuk biomassa berupa
daun, batang, akar, maupun buah, serta menghasilkan oksigen ke udara yang akan
dipergunakan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan dalam melakukan respirasi.Proses
fotosintesis yang dijalankan oleh pohon-pohon dalam hutan tersebut sangat
berguna dalam mengurangi dampak perubahan iklim global (global climate change
mitigation) karena dapat mengurangi jumlah karbon di udara sebagai gas rumah
kaca penyebab pemanasan global (globalwarming).
Manfaat
tumbuhan/tanaman dalam mengurangi zat pencemara udara dan penghasil oksigen
melalui proses fotosintesis atau sering disebut sebagai manfaat ekologis
seperti disinggung diatas. Fotosintesis tumbuhan adalah suatu
proses alamiah yang terjadi di dalam daun-daun tumbuhan dimana terjadi
penyerapan CO2 dan dihasilkannya gas oksigen yang ditambahkan ke udara
kita. Persamaan rekasi kimia fotosintesis adalah : karbondioksida gas
(CO2) + air (H2O) +
pigmen klorofil daun + energi mata hari → zat organik (C6H12O6) + oksigen
gas(O2).
Penyerapan CO2 oleh tumbuhan memberi
andil dalam mengurangi pencemar CO2 di udara. Karbon dari CO2 ini disimpan di
dalam jaringan tumbuhan (kayu) yang kemudian kayu ini berguna bagi manusia.
Suatu laporan menyebutkan bahwa sebatang pohon selama hidupnya diprediksi
mampu menyerap 7.500 gram karbon. Karena alasan inilah tumbuhan dikenal
sebagai pelaku carbon sinks. Sumber lain menyebutkan bahwa secara
taksiran kasar, dalam satu hari sebatang pohon menyerap CO2 antara 20 dan 36
gram per hari. Bila di pekarangan rumah anda terdapat 10 buah pohon, maka dalam
sebulan pekarangan anda memberikan kontribusi menyerap CO2 sebanyak 5,6 – 10,08
kg atau menyimpan 750 kg karbon selama tanaman itu tumbuh di sana. Kalau di
sekitar rumah anda ada 99 KK yang memiliki jumlah pohon sama dengan di rumah
anda, maka jumlah CO2 yang diserap menjadi 0,5 – 1,008 ton atau karbo yang disimpan sebanyak 75 ton.
Uraian
diatas mungkin baru gambaran dari lingkungan satu RW (rukun warga). Bila
dikalkulasikan dalam luasan satu desa / kelurahan, sekecamatan atau sekabupaten
/ kota maka betapa besarnya CO2 yang diserap atau karbon yang disimpan di dalam
tumbuhan / tanaman. Suatu estimasi dilaporkan bahwa 1 acre (0,405
ha) luas pertanaman di Amerika dalam setahun menyerap CO2 yang setara
dengan CO2 yang diemisikan oleh sebuah mobil yang menempuh jarak 26.000
mile (41.842,944 km); dan menurut sumber tersebut 0,405 ha (kurang dari
setengah hektar) luas lahan berpepohonan di Brooklyn cukup untuk mengkonpensasi
penggunaan bahan bakar oleh sebuah mobil yang menempuh jarak 7.200 – 8700
mile (11.587,27 – 14.001,29 km)
Download Super lovers ova subtitle Indonesia
BalasHapusSoal latihan IPA kelas 9 bab Tanah dan keberlangsungan hidup beserta jawabannya
Terimakasih semoga bermanfaat
A
BalasHapus